Senin, 12 April 2010

Cendrawasih Merah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
?Cendrawasih Merah
CpZ Paradisaea rubra 00.jpg
Status konservasi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Passeriformes
Famili: Paradisaeidae
Genus: Paradisaea
Spesies: P. rubra
Nama binomial
Paradisaea rubra
Daudin, 1800

Cendrawasih Merah atau dalam nama ilmiahnya Paradisaea rubra adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang sekitar 33cm, dari marga Paradisaea. Burung ini berwarna kuning dan coklat, dan berparuh kuning. Burung jantan dewasa berukuran sekitar 72cm yang termasuk bulu-bulu hiasan berwarna merah darah dengan ujung berwarna putih pada bagian sisi perutnya, bulu muka berwarna hijau zamrud gelap dan diekornya terdapat dua buah tali yang panjang berbentuk pilin ganda berwarna hitam. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, dengan muka berwarna coklat tua dan tidak punya bulu-bulu hiasan.

Endemik Indonesia, Cendrawasih Merah hanya ditemukan di hutan dataran rendah pada pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten Raja Ampat, provinsi Irian Jaya Barat.

Stavenn Paradisaea rubra 00.jpg

Cendrawasih Merah adalah poligami spesies. Burung jantan memikat pasangan dengan ritual tarian yang memamerkan bulu-bulu hiasannya. Setelah kopulasi, burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain. Burung betina menetaskan dan mengasuh anak burung sendiri. Pakan burung Cendrawasih Merah terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga.

Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, serta populasi dan daerah dimana burung ini ditemukan sangat terbatas, Cendrawasih Merah dievaluasikan sebagai beresiko hampir terancam di dalam IUCN Red List. Burung ini didaftarkan dalam CITES Appendix II.

Cendrawasih Merah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
?Cendrawasih Merah
CpZ Paradisaea rubra 00.jpg
Status konservasi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Passeriformes
Famili: Paradisaeidae
Genus: Paradisaea
Spesies: P. rubra
Nama binomial
Paradisaea rubra
Daudin, 1800

Cendrawasih Merah atau dalam nama ilmiahnya Paradisaea rubra adalah sejenis burung pengicau berukuran sedang, dengan panjang sekitar 33cm, dari marga Paradisaea. Burung ini berwarna kuning dan coklat, dan berparuh kuning. Burung jantan dewasa berukuran sekitar 72cm yang termasuk bulu-bulu hiasan berwarna merah darah dengan ujung berwarna putih pada bagian sisi perutnya, bulu muka berwarna hijau zamrud gelap dan diekornya terdapat dua buah tali yang panjang berbentuk pilin ganda berwarna hitam. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, dengan muka berwarna coklat tua dan tidak punya bulu-bulu hiasan.

Endemik Indonesia, Cendrawasih Merah hanya ditemukan di hutan dataran rendah pada pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten Raja Ampat, provinsi Irian Jaya Barat.

Stavenn Paradisaea rubra 00.jpg

Cendrawasih Merah adalah poligami spesies. Burung jantan memikat pasangan dengan ritual tarian yang memamerkan bulu-bulu hiasannya. Setelah kopulasi, burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain. Burung betina menetaskan dan mengasuh anak burung sendiri. Pakan burung Cendrawasih Merah terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga.

Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, serta populasi dan daerah dimana burung ini ditemukan sangat terbatas, Cendrawasih Merah dievaluasikan sebagai beresiko hampir terancam di dalam IUCN Red List. Burung ini didaftarkan dalam CITES Appendix II.

Cendrawasih Goldi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
?Cendrawasih Goldi
Paradisaea decora by Bowdler Sharpe.jpg
Status konservasi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Passeriformes
Famili: Paradisaeidae
Genus: Paradisaea
Spesies: P. decora
Nama binomial
Paradisaea decora
Salvin & Godman, 1883

Cendrawasih Goldi, Paradisaea decora, merupakan burung cendrawasih beukuran besar dengan panjang 33 cm dan berwarna cokelat zaitun. Burung jantan punya dada berbulu warna kuning dan hijau tua dengan dada abu-abu keunguan, iris berwarna kuning dan paruh, mulut serta kakinya berwarna abu-abu. Badannya dihiasi bulu hias pinggang berwarna merah tua dan dua bulu panjang mirip kawat. Burung jantannya berbeda dari jenis Paradisaea yang lain karena bulu dadanya yang berwarna abu-abu keunguan. Burung betina tidak berbulu hias dan berbulu warna cokelat zaitun dan bawahnya cokelat jingga.

Burung Cendrawasih Goldi yang endemik di Papua Nugini ini, tersebar di pulau Fergusson dan Normanby dari kepulauan D'Entrecasteaux, kepulauan Papua sebelah timur. Makanan utama burung ini adalah buah-buahan.

Namanya berdasarkan nama seorang kolektor dari Skotlandia, Andrew Goldie, orang Eropa pertama yang menemukannya pada tahun 1882.

Karena hilangnya habitat, penyebaran yang terbatas dan diburu berlebihan di beberapa daerah, cendrawasih goldi dievaluasi Hampir Terancam pada IUCN Red List tentang jenis terancam. Ia juga terdaftar dalam CITES appendix II.

Cendrawasih Kuning-besar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
?Cendrawasih Kuning-besar
Paradisaea apoda, jantan - Field Museum
Paradisaea apoda, jantan - Field Museum
Status konservasi
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Passeriformes
Famili: Paradisaeidae
Genus: Paradisaea
Spesies: P. apoda
Nama binomial
Paradisaea apoda
Linnaeus, 1758

Cendrawasih Kuning-besar, Paradisaea apoda, merupakan burung cendrawasih berukuran besar, sepanjang sekitar 43 cm, berwarna coklat marun dan bermahkota kuning. Tenggorokannya berwarna hijau zamrud dan bantalan dadanya cokelat kehitaman. Burung jantan dihiasi bulu-bulu panggul yang besar warna kuning dan punya sepasang ekor kawat yang panjang. Burung betina berbulu cokelat marun tak bergaris.

Burung Cendrawasih Kuning-besar ini burung terbesar dari genus Paradisaea. Ia tersebar di hutan dataran rendah dan bukit di barat daya pulau Irian dan pulau Aru, Indonesia. Makanannya terdiri dari buah-buahan, biji serta serangga kecil. Sejumlah kecil burung ini diintroduksi oleh William Ingram tahun 1909-1912 di pulau Tobago Kecil di Karibia untuk menyelamatkan burung ini dari kepunahan akibat perburuan untuk perdagangan bulu. Populasi introduksi itu bertahan sampai sekitar tahun 1958 dan mungkin sekarang telah punah.

Carolus Linnaeus memberinya nama jenis Paradisaea apoda, yang berarti "cendrawasih tak berkaki", karena pada awal perdagangannya ke Eropa, burung ini disiapkan tanpa kaki oleh orang pribumi; hal ini menyebabkan salah paham bahwa burung ini adalah pengunjung dari surga yang melayang-layang di udara dan tak pernah menyentuh tanah sampai mati.

Karena umum ditemukan di rentang habitatnya, burung Cendrawasih Kuning-besar dievaluasi berisiko rendah di IUCN Red List tentang jenis terancam. Burung ini juga terdaftar pada CITES Appendix II.

Minggu, 11 April 2010

jantan dewasa Cendrawasih kuning kecil

http://frisellamariana.files.wordpress.com/2010/01/cendrawasih.jpg
Sekedar mau share aja,
manuk-manuk Cendrawasih
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
manuk Cendrawasih

Jantan dewasa Cendrawasih Kuning-kecil,
Paradisaea minor
Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Paradisaeidae

manuk-manuk cendrawasih merupakan anggota famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Mereka ditemukan di Indonesia timur, pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini, dan Australia timur. manuk anggota keluarga ini dikenal karena bulu manuk jantan pada banyak jenisnya, terutama bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya. Ukuran manuk cendrawasih mulai dari Cendrawasih Raja pada 50 gram dan 15 cm hingga Cendrawasih Paruh-sabit Hitam pada 110 cm dan Cendrawasih Manukod Jambul-bergulung pada 430 gram.
manuk cendrawasih yang paling terkenal adalah anggota genus Paradisaea, termasuk spesies tipenya, cendrawasih kuning besar, Paradisaea apoda. Jenis ini dideskripsikan dari spesimen yang dibawa ke Eropa dari ekpedisi dagang. Spesimen ini disiapkan oleh pedagang pribumi dengan membuang sayap dan kakinya agar dapat dijadikan hiasan. Hal ini tidak diketahui oleh para penjelajah dan menimbulkan kepercayaan bahwa manuk ini tidak pernah mendarat namun tetap berada di udara karena bulu-bulunya. Inilah asal mula nama bird of paradise ('manuk surga' oleh orang Inggris) dan nama jenis apoda - yang berarti 'tak berkaki'.
Banyak jenis mempunyai ritual kawin yang rumit, dengan sistem kawin jenis-jenis Paradisaea adalah manuk-manuk jantan berkumpul untuk bersaing memperlihatkan keelokannya pada manuk betina agar dapat kawin. Sementara jenis lain seperti jenis-jenis Cicinnurus dan Parotia memiliki tari perkawinan yang beraturan. manuk jantan pada jenis yang dimorfik seksual bersifat poligami. Banyak manuk hibrida yang dideskripsikan sebagai jenis baru, dan beberapa spesies diragukan kevalidannya.
Jumlah telurnya agak kurang pasti. Pada jenis besar, mungkin hampir selalu satu telur. Jenis kecil dapat menghasilkan sebanyak 2-3 telur (Mackay 1990).

Jenis-jenis dari Parasaeidae
Genus Lycocorax
• Cendrawasih Gagak, Lycocorax pyrrhopterus
Genus Manucodia
• Manukodia Mengkilap, Manucodia atra
• Manukodia Jobi, Manucodia jobiensis
• Manukodia Leher-berkerut, Manucodia chalybata
• Manukodia Jambul-bergulung, Manucodia comrii
• Manukodia Terompet, Manucodia keraudrenii
Genus Paradigalla
• Paradigala Ekor-panjang, Paradigalla carunculata
• Paradigala Ekor-pendek, Paradigalla brevicauda
Genus Astrapia
• Astrapia Arfak, Astrapia nigra
• Astrapia Elok, Astrapia splendidissima
• Astrapia Ekor-pita, Astrapia mayeri
• Astrapia Stephanie, Astrapia stephaniae
• Astrapia Huon, Astrapia rothschildi
Genus Parotia
• Parotia Arfak, Parotia sefilata
• Parotia Karola, Parotia carolae
• Parotia Berlepschi, Parotia berlepschi
• Parotia Lawes, Parotia lawesii
• Parotia Timur, Parotia helenae
• Parotia Wahnes, Parotia wahnesi
Genus Pteridophora
• Cendrawasih Panji, Pteridophora alberti
Genus Lophorina
• Cendrawasih Kerah, Lophorina superba
Genus Ptiloris
• Toowa Cemerlang Ptiloris magnificus
• Toowa Timur Ptiloris intercedens
• Toowa Surga Ptiloris paradiseus
• Toowa Viktoria Ptiloris victoriae
Genus Epimachus
• Paruh-sabit Kurikuri, Epimachus fastuosus
• Paruh-sabit Coklat, Epimachus meyeri
• Paruh-sabit Paruh-hitam, Epimachus albertisi
• Paruh-sabit Paruh-pucat, Epimachus bruijnii
Genus Cicinnurus
• Cendrawasih Belah-rotan, Cicinnurus magnificus
• Cendrawasih Botak, Cicinnurus respublica
• Cendrawasih Raja, Cicinnurus regius
Genus Semioptera
• Bidadari Halmahera Semioptera wallacii
Genus Seleucidis
• Cendrawasih Mati-kawat, Seleucidis melanoleuca
Genus Paradisaea
• Cendrawasih Kuning-kecil, Paradisaea minor
• Cendrawasih Kuning-besar, Paradisaea apoda
• Cendrawasih Raggiana, Paradisaea raggiana
• Cendrawasih Goldi, Paradisaea decora
• Cendrawasih Merah, Paradisaea rubra
• Cendrawasih Kaisar, Paradisaea guilielmi
• Cendrawasih Biru, Paradisaea rudolphi


"Melampitta" Besar
• Melampitta Besar, "Melampitta" gigantea - dikelompokkan disini untuk sementara
Sebelumnya dikelompokkan disini
• Cendrawasih Loria, Cnemophilus loriae - mungkin lebih berkerabat dengan Melanocharitidae (pematuk buah beri) (Cracraft & Feinstein 2000).
• Cendrawasih Jambul, Cnemophilus macgregorii - mungkin lebih berkerabat dengan Melanocharitidae (Cracraft & Feinstein 2000).
• Cendrawasih Dada-kuning, Loboparadisea sericea - mungkin lebih berkerabat dengan Melanocharitidae (Cracraft & Feinstein 2000).
• Penghisap-madu Elok (sebelumnya "Cendrawasih elok"), Macgregoria pulchra - baru-baru ini ditemukan sebagai manuk penghisap madu (Cracraft & Feinstein 2000).
• Melampitta Kecil, Melampitta lugubris - beberapa waktu ditempatkan disini sementara; mungkin termasuk Orthonychidae
Cendrawasih Gagak
Cenderawasih Gagak

Status konservasi

Risiko Rendah

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Paradisaeidae

Genus: Lycocorax
Bonaparte, 1853

Spesies: L. pyrrhopterus


Lycocorax pyrrhopterus
(Bonaparte, 1850)

Cendrawasih Gagak, Lycocorax pyrrhopterus, adalah Cendarwasih mirip gagak berukuran sedang dengan panjang sekitar 34 cm. Bulunya gelap, lembut dan seperti sutera. Paruhnya hitam, warna mata merah karmin, dan memiliki suara panggilan yang mengingatkan pada gonggongan anjing. manuk jantan dan betinanya mirip. manuk betina sedikit lebih besar daripada manuk jantan.
Cendrawasih ini bersifat monogami dan endemik di hutan dataran rendah di kepulauan Maluku di Indonesia. Makanan utamanya terdiri dari buah-buahan dan artropod. Tiga subspesiesnya telah dikenali, dan ditandai dengan ada atau tidaknya bercak putih pada bulu sayap bawah.
Karena umum ditemukan pada rentang habitatnya, Cendrawasih Gagak dievaluasi beresiko rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II.
Astrapia
Astrapia

Astrapia nigra

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Paradisaeidae

Genus: Astrapia
Vieillot, 1816


Genus Astrapia (Vieillot, 1816) terdiri dari lima jenis manuk cendrawasih.
manuk dari genus ini endemik dari pulau Irian. manuk jantan berbulu warna-warni dan berekor sangat panjang
Jenis-jenis
• Astrapia Arfak, Astrapia nigra
• Astrapia Elok, Astrapia splendidissima
• Astrapia Ekor-pita, Astrapia mayeri
• Astrapia Stephanie, Astrapia stephaniae
• Astrapia Huon, Astrapia rothschildi
Cicinnurus
Cicinnurus

Cicinnurus magnificus

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Paradisaeidae

Genus: Cicinnurus
Vieillot, 1816


Subgenus
• Cicinnurus
• Diphyllodes
Genus Cicinnurus (Vieillot, 1816) terdiri dari tiga jenis manuk cendrawasih yang berekor melingkar.
Ketiga jenisnya bersifat dimorfik seksual dan warna kakinya biru terang.
Jenis-jenis
• Cendrawasih Belah-rotan, Cicinnurus magnificus
• Cendrawasih Botak, Cicinnurus respublica
• Cendrawasih Raja, Cicinnurus regius
Dua jenis terakhir sebelumnya ditempatkan pada genus Diphyllodes (Lesson, 1834).
Cendrawasih Raja
Cendrawasih Raja

Status konservasi

Risiko Rendah

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Paradisaeidae

Genus: Cicinnurus

Spesies: C. regius

Nama binomial

Cicinnurus regius
(Linnaeus, 1758)

Cendrawasih Raja, Cicinnurus regius, adalah manuk pengicau anggota famili Paradisaeidae (manuk cendrawasih) yang panjang tubuhnya sekitar 16cm. manuk jantan berwarna merah tua terang dan putih dengan kaki berwarna biru terang dam memiliki bulu-bulu mirip kipas yang warna ujungnya hijau di pundaknya. Dua ekornya yang memanjang ujungnya berhiaskan uliran bulu hijau zamrud. manuk betina berwarna coklat dan bawahnya bergaris-garis.
Cendrawasih Raja tersebar di seluruh hutan dataran rendah di pulau Papua dan pulau-pulau terdekat. Dalam bahasa Inggris, manuk ini disebut dengan "living gem" ("permata hidup") yang merupakan manuk cendrawasih paling kecil dan berwarna-warni. Makanan utamanya terdiri dari buah-buahan dan artropod.
manuk jantan akan membawakan tarian yang indah dengan mengayun-ayunkan ekornya, mengepak-ngepakkan bulu perut putihnya yang membuatnya mirip bola kapas dan bandul akrobatik.
Karena tersebar luas dan umum ditemukan di habitatnya, Cendrawasih Raja dievaluasi beresiko rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II.
Cendrawasih Botak
Cendrawasih Botak

Status konservasi

Hampir Terancam

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Paradisaeidae

Genus: Cicinnurus

Spesies: C. respublica

Nama binomial

Cicinnurus respublica
Bonaparte, 1850

Cendrawasih Botak atau dalam nama ilmiahnya Cicinnurus respublica adalah sejenis manuk pengicau berukuran kecil, dengan panjang sekitar 21cm long, dari marga Cicinnurus. manuk jantan dewasa memiliki bulu berwarna merah dan hitam dengan tengkuk berwarna kuning, mulut hijau terang, kaki berwarna biru dan dua bulu ekor ungu melingkar. Kulit kepalanya berwarna biru muda terang dengan pola salib ganda hitam. manuk betina berwarna coklat dengan kulit kepala biru muda.
Endemik Indonesia, Cendrawasih Botak hanya ditemukan di hutan dataran rendah pada pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten Raja Ampat, provinsi Papua Barat. Pakan manuk Cendrawasih Botak terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga kecil.
Penamaan ilmiah spesies ini diberikan oleh keponakan Kaisar Napoleon Bonaparte yang bernama Charles Lucien Bonaparte dan sempat menimbulkan kontroversi. Bonaparte, seorang pengikut aliran republik, mendeskripsikan manuk Cendrawasih Botak dari spesimen yang di beli oleh seorang ahli biologi Inggris bernama Edward Wilson beberapa bulan sebelum John Cassin, yang akan menamakan manuk ini untuk menghormati Edward Wilson. Tigabelas tahun kemudian, ahli hewan Jerman yang bernama Heinrich Agathon Bernstein menemukan habitat Cendrawasih Botak di pulau Waigeo.
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, serta populasi dan daerah dimana manuk ini ditemukan sangat terbatas, Cendrawasih Botak dievaluasikan sebagai beresiko hampir terancam di dalam IUCN Red List. manuk ini didaftarkan dalam CITES Appendix II.


Parotia
Parotia

Parotia Arfak, Parotia sefilata

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Paradisaeidae

Genus: Parotia
Vieillot, 1816


Species

• Parotia berlepschi
• Parotia carolae
• Parotia helenae
• Parotia lawesii
• Parotia sefilata
• Parotia wahnesi

Parotia adalah salah satu genus manuk cenderawasih (famili Paradisaeidae). manuk-manuk ini endemik dari pulau Irian.
manuk jantan bercirikan adanya enam bulu kawat yang ujungnya oval kecil dikepalanya, kerah leher berwarna hitam dan dapat mengembang, serta kepala dan tenggorokannya berwarna cerah atau pelangi mengkilat. Sewaktu perjodohan, mereka membawa tari mirip hula pada satu tempat di dasar hutan yang telah mereka bersihkan dengan teliti dari dedaunan mati dan sampah lain.
manuk jantan bersifat poligami dan tidak ikut serta merawat anak-anaknya. Jumlah telurnya mungkin satu, kadang-kadang dua, bahkan mungkin tiga (Mackay 1990).
Jenis-jenis
• Parotia Arfak, Parotia sefilata
• Parotia Karola, Parotia carolae
• Parotia Berlepsch, Parotia berlepschi
• Parotia Lawes, Parotia lawesii
• Parotia Timur, Parotia helenae
• Parotia Wahnes, Parotia wahnesi
Cendrawasih Parotia
Cendrawasih Parotia

Status konservasi


Data Kurang (IUCN 3.1)

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Paradisaeidae

Genus: Parotia

Spesies: P. berlepschi

Nama binomial

Parotia berlepschi
Kleinschmidt, 1897

• Parotia berlepschi (bahasa Indonesia: Cenderawasih Parotia) adalah sebuah manuk cenderawasih dari familia Paradisaeidae. manuk ini pertama kali ditemukan pada abad ke-19. manuk ini dinamakan setelah Hans von Berlepsch, seorang ornithologis asal Jerman.
• Dalam sebuah ekspedisi pada Desember 2005, para peneliti menemukan kembali spesies ini di Pegunungan Foja, Papua, Indonesia. Mengingat keterbatasan informasi habitat dan penyebarannya, spesies ini mungkin akan diusulkan sebagai spesies tersendiri.
Bidadari Halmahera
Bidadari Halmahera

Status konservasi

Risiko Rendah

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Paradisaeidae

Genus: Semioptera
Gray, 1859

Spesies: S. wallacii

Nama binomial

Semioptera wallacii
Gould, 1859

• manuk Bidadari Halmahera, Semioptera wallacii adalah jenis cendrawasih berukuran sedang, sekitar 28cm, berwarna cokelat-zaitun. Cendrawasih ini merupakan satu-satunya anggota genus Semioptera. manuk jantan bermahkota warna ungu dan ungu-pucat mengkilat dan warna pelindung dadanya hijau zamrud. Cirinya yang paling mencolok adalah dua pasang bulu putih yang panjang yang keluar menekuk dari sayapnya dan bulu itu dapat ditegakkan atau diturunkan sesuai keinginan manuk ini. manuk betinanya yang kurang menarik berwarna cokelat zaitun dan berukuran lebih kecil serta punya ekor lebih panjang dibandingkan manuk jantan.
• George Robert Gray dari Museum Inggris menamai jenis ini untuk menghormati Alfred Russel Wallace, seorang naturalis Inggris dan pengarang buku The Malay Archipelago, orang Eropa pertama yang menemukan manuk ini pada tahun 1858.
• manuk Bidadari Halmahera adalah manuk endemik kepulauan Maluku dan merupakan jenis manuk cenderawasih sejati yang tersebar paling barat. Makanannya terdiri dari serangga, artropoda, dan buah-buahan.
• manuk jantan bersifat poligami. Mereka berkumpul dan menampilkan tarian udara yang indah, meluncur dengan sayapnya dan mengembangkan bulu pelindung dadanya yang berwarna hijau mencolok sementara bulu putih panjangnya di punggungnya dikibar-kibarkan.
• Karena umum ditemukan di rentang habitatnya yang terbatas, manuk Bidadari Halmahera dievaluasi beresiko rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II.
Cendrawasih Mati-kawat
Cendrawasih Mati-kawat

Status konservasi

Risiko Rendah

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Paradisaeidae

Genus: Seleucidis
Lesson, 1835

Spesies: S. melanoleucus

Nama binomial

Seleucidis melanoleucus
Daudin, 1800

• Cendrawasih Mati-kawat atau dalam nama ilmiahnya Seleucidis melanoleucus adalah sejenis manuk pengicau berukuran sedang, dengan panjang sekitar 33cm, dari genus tunggal Seleucidis. manuk jantan dewasa mempunyai bulu berwarna hitam mengilap, pada bagian sisi perutnya dihiasi bulu-bulu berwarna kuning dan duabelas kawat berwarna hitam. manuk ini berparuh panjang lancip berwarna hitam dengan iris mata berwarna merah. manuk betina berwarna coklat, berukuran lebih kecil dari manuk jantan dan tanpa dihiasi bulu-bulu berwarna kuning ataupun keduabelas kawat di sisi perutnya.
• Cendrawasih Mati-kawat ditemukan di hutan dataran rendah pada pulau Irian. Seperti kebanyakan spesies manuk lainnya di suku Paradisaeidae, Cendrawasih Mati-kawat adalah poligami spesies. manuk jantan memikat pasangan dengan menggunakan keduabelas kawat pada ritual tariannya. Setelah kopulasi, manuk jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain. manuk betina menetaskan dan mengasuh anak manuk sendiri. Pakan manuk Cendrawasih Mati-kawat terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga.
• Spesies ini mempunyai daerah sebaran yang luas dan sering ditemukan di habitatnya. Cendrawasih Mati-kawat dievaluasikan sebagai Beresiko Rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II.





Cendrawasih Panji
Cendrawasih Panji

Status konservasi

Risiko Rendah

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Paradisaeidae

Genus: Pteridophora
Meyer, 1894

Spesies: P. alberti

Nama binomial

Pteridophora alberti
Meyer, 1894

• Cendrawasih Panji atau dalam nama ilmiahnya Pteridophora alberti adalah sejenis manuk pengicau berukuran kecil, dengan panjang sekitar 22cm, dari genus tunggal Pteridophora. manuk jantan dewasa mempunyai bulu berwarna hitam dan kuning tua, dikepalanya terdapat dua helai bulu kawat bersisik biru-langit mengilap, yang panjangnya mencapai 40cm dan dapat ditegakkan pada waktu memikat betina. Bulu mantel dan punggung tumbuh memanjang berbentuk tudung berwarna hitam. Iris mata berwarna coklat tua, kaki berwarna abu-abu kecoklatan dan paruh berwarna hitam dengan bagian dalam mulut berwarna hijau laut. manuk betina berwarna abu-abu kecoklatan dengan garis-garis dan bintik gelap. Betina berukuran lebih kecil dari manuk jantan dan tanpa dihiasi mantel atau bulu kawat hiasan.
• Daerah sebaran Cendrawasih Panji adalah di hutan pegunungan pulau Irian. Pakan manuk Cendrawasih Panji terdiri dari buah-buahan, beri dan aneka serangga.

• Seperti kebanyakan spesies manuk lainnya di suku Paradisaeidae, Cendrawasih Panji adalah poligami spesies. manuk jantan memikat pasangan dengan menggunakan bulu mantel dan ke dua kawat di kepalanya pada ritual tarian. Setelah kopulasi, manuk jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain. manuk betina menetaskan dan mengasuh anak manuk sendiri.
• Nama ilmiah manuk Cendrawasih Panji memperingati seorang raja berkebangsaan Jerman, Albert I dari Sachsen.
• Spesies ini mempunyai daerah sebaran yang luas dan masih sering ditemukan di habitatnya. Cendrawasih Panji dievaluasikan sebagai beresiko rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II.
Cendrawasih Kerah
Cendrawasih Kerah

Status konservasi

Risiko Rendah

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Paradisaeidae

Genus: Lophorina
Vieillot, 1816

Spesies: L. superba

Nama binomial

Lophorina superba
(Pennant, 1781)

• Cendrawasih Kerah, Lophorina superba, merupakan manuk cendrawasih pengicau anggota famili Paradisaeidae. Ia adalah anggota satu-satunya dari genus Lophorina. manuk jantan berwarna hitam dengan mahkota berwana hijau pelangi, mempunyai bulu penutup dadanya biru-hijau dan berbulu pundak yang bisa menegak berwarna hitam beludru. manuk betinanya berwarna cokelat-kemerahan dan bawahnya bulu bergaris-garis warna cokelat. manuk muda berwarna mirip manuk betina.
• manuk Cendrawasih Kerah tersebar di seluruh hutan hujan di pulau Papua.
• manuk jantan bersifat poligami dan menampilkan salah satu tarian kawin yang memukau dalam dunia manuk. Pada awal penampialnnya dia akan menyanyikan nada keras dan cepat, lalu dia mulai melompat-lompat di depan betinanya. Tiba-tiba bulu pundaknya dan bulu penutup dada yang tadinya terlipat, menegak keluar dan mengembang di kepalanya dan membuatnya menjadi penari berbentuk elips.
• Meskipun banyak diburu untuk diambil bulunya, manuk Cendrawasih Kerah merupakan salah satu manuk yang umum dan tersebar luas di hutan-hutan Papua. manuk Cendrawasih Kerah dievaluasi beresiko rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II.




Paradisaea
Paradisaea

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Paradisaeidae

Genus: Paradisaea
Linnaeus, 1758


Paradisaea adalah salah satu marga di dalam suku manuk dewata, Paradisaeidae.
Marga Paradisaea terdiri dari tujuh spesies manuk cendrawasih. Ketujuh spesies manuk ini berukuran besar. manuk jantan dewasa sangat indah dan mempunyai bulu-bulu hiasan pada sisi perutnya, yang digunakan dalam ritual tarian untuk memikat pasangannya.
Spesies
• Paradisaea minor, Cendrawasih Kuning-kecil
• Paradisaea apoda, Cendrawasih Kuning-besar
• Paradisaea raggiana, Cendrawasih Raggiana
• Paradisaea decora
• Paradisaea rubra, Cendrawasih Merah
• Paradisaea guilielmi
• Paradisaea rudolphi


Galeri

Paradisaea raggiana

Paradisaea minor

Paradisaea rubra

Cendrawasih Kuning-kecil
Cendrawasih Kuning-kecil

Status konservasi

Risiko Rendah

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Paradisaeidae

Genus: Paradisaea

Spesies: P. minor

Nama binomial

Paradisaea minor
Shaw, 1809

Cendrawasih Kuning-kecil atau dalam nama ilmiahnya Paradisaea minor adalah sejenis manuk pengicau berukuran sedang, dengan panjang sekitar 32cm, dari genus Paradisaea. manuk ini berwarna kuning dan coklat, berparuh abu-abu kebiruan dan mempunyai iris mata berwarna kuning. manuk jantan dewasa memiliki bulu di sekitar leher berwarna hijau zamrud mengkilap, pada bagian sisi perut terdapat bulu-bulu hiasan yang panjang berwarna dasar kuning dan putih pada bagian luarnya. Di ekornya terdapat dua buah tali ekor berwarna hitam. manuk betina berukuran lebih kecil dari manuk jantan, memiliki kepala berwarna coklat tua, dada berwarna putih dan tanpa dihiasi bulu-bulu hiasan.

Populasi Cendrawasih Kuning-kecil tersebar di hutan Irian Jaya dan Papua Nugini. manuk ini juga ditemukan di pulau Misool, provinsi Irian Jaya Barat dan di pulau Yapen, provinsi Papua.
Cendrawasih Kuning-kecil adalah poligami spesies. manuk jantan memikat pasangan dengan ritual tarian yang memamerkan bulu-bulu hiasannya. Setelah kopulasi, manuk jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain. manuk betina menetaskan dan mengasuh anak manuk sendiri. Pakan manuk Cendrawasih Kuning-kecil terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga.
Spesies ini mempunyai daerah sebaran yang luas dan sering ditemukan di habitatnya. Cendrawasih Kuning-kecil dievaluasikan sebagai Beresiko Rendah di dalam IUCN Red List dan didaftarkan dalam CITES Appendix II.


Cendrawasih Kuning-besar
Cendrawasih Kuning-besar

Paradisaea apoda, jantan - Field Museum

Status konservasi

Risiko Rendah

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Paradisaeidae

Genus: Paradisaea

Spesies: P. apoda

Nama binomial

Paradisaea apoda
Linnaeus, 1758

Cendrawasih Kuning-besar, Paradisaea apoda, merupakan manuk cendrawasih berukuran besar, sepanjang sekitar 43 cm, berwarna coklat marun dan bermahkota kuning. Tenggorokannya berwarna hijau zamrud dan bantalan dadanya cokelat kehitaman. manuk jantan dihiasi bulu-bulu panggul yang besar warna kuning dan punya sepasang ekor kawat yang panjang. manuk betina berbulu cokelat marun tak bergaris.
manuk Cendrawasih Kuning-besar ini manuk terbesar dari genus Paradisaea. Ia tersebar di hutan dataran rendah dan bukit di barat daya pulau Irian dan pulau Aru, Indonesia. Makanannya terdiri dari buah-buahan, biji serta serangga kecil. Sejumlah kecil manuk ini diintroduksi oleh William Ingram tahun 1909-1912 di pulau Tobago Kecil di Karibia untuk menyelamatkan manuk ini dari kepunahan akibat perburuan untuk perdagangan bulu. Populasi introduksi itu bertahan sampai sekitar tahun 1958 dan mungkin sekarang telah punah.
Carolus Linnaeus memberinya nama jenis Paradisaea apoda, yang berarti "cendrawasih tak berkaki", karena pada awal perdagangannya ke Eropa, manuk ini disiapkan tanpa kaki oleh orang pribumi; hal ini menyebabkan salah paham bahwa manuk ini adalah pengunjung dari surga yang melayang-layang di udara dan tak pernah menyentuh tanah sampai mati.
Karena umum ditemukan di rentang habitatnya, manuk Cendrawasih Kuning-besar dievaluasi berisiko rendah di IUCN Red List tentang jenis terancam. manuk ini juga terdaftar pada CITES Appendix II.
Cendrawasih Raggiana
Cendrawasih Raggiana

Status konservasi

Risiko Rendah

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Paradisaeidae

Genus: Paradisaea

Spesies: P. raggiana

Nama binomial

Paradisaea raggiana
Sclater, 1873

Cendrawasih Raggiana atau dalam nama ilmiahnya Paradisaea raggiana adalah sejenis manuk pengicau berukuran sedang, dengan panjang sekitar 34cm, dari genus Paradisaea. manuk ini berwarna kuning dan coklat, berparuh abu-abu kebiruan, mulut merah muda, iris mata berwarna kuning dan kaki berwarna abu-abu coklat keunguan.
manuk jantan dewasa memiliki bulu-bulu hiasan beraneka warna merah, jingga dan warna campuran antara merah-jingga pada bagian sisi perutnya, tenggorokan berwarna hijau zamrud gelap, bulu bagian dada berwarna coklat tua dan diekornya terdapat dua buah tali yang panjang berwarna hitam. manuk betina berukuran lebih kecil dari manuk jantan, dengan muka berwarna coklat dan tidak punya bulu-bulu hiasan.
Daerah sebaran Cendrawasih Raggiana terdapat di hutan hujan tropis, hutan dataran rendah, perbukitan dan pegunungan pulau Irian bagian selatan, dari permukaan laut sampai ketinggian 1.500 meter.

Cendrawasih Raggiana adalah poligami spesies. manuk jantan memikat pasangan dengan ritual tarian yang memamerkan bulu-bulu hiasannya. Setelah kopulasi, manuk jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain. manuk betina biasanya menetaskan dua butir telur berwarna merah muda dan mengasuh anak manuk sendiri. Pakan manuk Cendrawasih Raggiana terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga.
Nama spesies ini memperingati seorang bangsawan dari Genoa, Italia bernama Francis Raggi. Cendrawasih Raggiana adalah fauna nasional negara Papua Nugini.
Spesies ini mempunyai daerah sebaran yang luas dan masih sering ditemukan di habitatnya, Cendrawasih Raggiana dievaluasikan sebagai beresiko rendah di dalam IUCN Red List. manuk ini didaftarkan dalam CITES Appendix II.


Cendrawasih Goldi
Cendrawasih Goldi

Status konservasi

Hampir Terancam

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Paradisaeidae

Genus: Paradisaea

Spesies: P. decora

Nama binomial

Paradisaea decora
Salvin & Godman, 1883

Cendrawasih Goldi, Paradisaea decora, merupakan manuk cendrawasih beukuran besar dengan panjang 33 cm dan berwarna cokelat zaitun. manuk jantan punya dada berbulu warna kuning dan hijau tua dengan dada abu-abu keunguan, iris berwarna kuning dan paruh, mulut serta kakinya berwarna abu-abu. Badannya dihiasi bulu hias pinggang berwarna merah tua dan dua bulu panjang mirip kawat. manuk jantannya berbeda dari jenis Paradisaea yang lain karena bulu dadanya yang berwarna abu-abu keunguan. manuk betina tidak berbulu hias dan berbulu warna cokelat zaitun dan bawahnya cokelat jingga.
manuk Cendrawasih Goldi yang endemik di Papua Nugini ini, tersebar di pulau Fergusson dan Normanby dari kepulauan D'Entrecasteaux, kepulauan Papua sebelah timur. Makanan utama manuk ini adalah buah-buahan.
Namanya berdasarkan nama seorang kolektor dari Skotlandia, Andrew Goldie, orang Eropa pertama yang menemukannya pada tahun 1882.
Karena hilangnya habitat, penyebaran yang terbatas dan diburu berlebihan di beberapa daerah, cendrawasih goldi dievaluasi Hampir Terancam pada IUCN Red List tentang jenis terancam. Ia juga terdaftar dalam CITES appendix II.
Cendrawasih Merah
Cendrawasih Merah

Status konservasi

Hampir Terancam

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Paradisaeidae

Genus: Paradisaea

Spesies: P. rubra

Nama binomial

Paradisaea rubra
Daudin, 1800

Cendrawasih Merah atau dalam nama ilmiahnya Paradisaea rubra adalah sejenis manuk pengicau berukuran sedang, dengan panjang sekitar 33cm, dari marga Paradisaea. manuk ini berwarna kuning dan coklat, dan berparuh kuning. manuk jantan dewasa berukuran sekitar 72cm yang termasuk bulu-bulu hiasan berwarna merah darah dengan ujung berwarna putih pada bagian sisi perutnya, bulu muka berwarna hijau zamrud gelap dan diekornya terdapat dua buah tali yang panjang berbentuk pilin ganda berwarna hitam. manuk betina berukuran lebih kecil dari manuk jantan, dengan muka berwarna coklat tua dan tidak punya bulu-bulu hiasan.
Endemik Indonesia, Cendrawasih Merah hanya ditemukan di hutan dataran rendah pada pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten Raja Ampat, provinsi Irian Jaya Barat.

Cendrawasih Merah adalah poligami spesies. manuk jantan memikat pasangan dengan ritual tarian yang memamerkan bulu-bulu hiasannya. Setelah kopulasi, manuk jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain. manuk betina menetaskan dan mengasuh anak manuk sendiri. Pakan manuk Cendrawasih Merah terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga.
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, serta populasi dan daerah dimana manuk ini ditemukan sangat terbatas, Cendrawasih Merah dievaluasikan sebagai beresiko hampir terancam di dalam IUCN Red List. manuk ini didaftarkan dalam CITES Appendix II.



Cendrawasih Kaisar
Cendrawasih Kaisar

Status konservasi

Hampir Terancam

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Paradisaeidae

Genus: Paradisaea

Spesies: P. guilielmi

Nama binomial

Paradisaea guilielmi
Cabanis, 1888

Cendrawasih Kaisar atau dalam nama ilmiahnya Paradisaea guilielmi adalah sejenis manuk cendrawasih berukuran sedang, dengan panjang sekitar 33cm, dari genus Paradisaea. manuk ini berwarna kuning dan coklat, berparuh abu-abu kebiruan, kaki coklat keunguan dan iris mata berwarna coklat kemerahan.
manuk jantan dewasa memiliki muka, atas kepala bagian depan dan tenggorokan berwarna hijau mengilap. Kepala bagian belakang, punggung dan sayap berwarna kuning, dan tubuh bagian bawahnya berwarna coklat. Pada bagian sisi dadanya terdapat bulu-bulu hiasan berwarna putih dan diekornya terdapat dua buah tali yang panjang berwarna hitam. Betina berukuran lebih kecil, tanpa dihiasi bulu hiasan, memiliki kepala berwarna coklat tua, punggung kuning kecoklatan dan tubuh bagian bawah berwarna coklat. manuk muda memiliki bulu seperti manuk betina.
Daerah sebaran Cendrawasih Kaisar terdapat di hutan-hutan pegunungan bagian bawah dan perbukitan Jasirah Huon di Papua Nugini, umumnya dari ketinggian 670 meter sampai ketinggian 1.350 meter di atas permukaan laut.
Cendrawasih Kaisar adalah poligami spesies. manuk jantan memikat pasangan dengan ritual tarian di dalam kelompok lek. Jantan menggantungkan badannya ke bawah, membuka memamerkan bulu hiasannya. Pakan manuk Cendrawasih Kaisar terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga.
Cendrawasih Kaisar ditemukan oleh Carl Hunstein dalam salah satu ekspedisinya di pulau Irian pada bulan Januari 1884. Nama ilmiah spesies ini memperingati seorang kaisar Jerman, Frederick William Albert Victor.
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, serta populasi dan daerah dimana manuk ini ditemukan sangat terbatas, Cendrawasih Kaisar dievaluasikan sebagai beresiko hampir terancam di dalam IUCN Red List. manuk ini didaftarkan dalam CITES Appendix II.
Cendrawasih Biru
Cendrawasih Biru

Status konservasi

Rentan

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Aves

Ordo: Passeriformes

Famili: Paradisaeidae

Genus: Paradisaea

Spesies: P. rudolphi

Nama binomial

Paradisaea rudolphi
(Finsch, 1885)

Cendrawasih Biru atau dalam nama ilmiahnya Paradisaea rudolphi adalah sejenis manuk cendrawasih berukuran sedang, dengan panjang sekitar 30cm, dari genus Paradisaea. manuk ini berwarna hitam dan biru, berparuh putih kebiruan, kaki abu-abu, iris mata berwarna coklat tua, di sekitar mata terdapat dua buah setengah lingkaran putih dan sayap berwarna biru terang.
manuk jantan dewasa memiliki bulu-bulu jumbai hiasan pada sisi dada yang berwarna biru keunguan jika dilihat dari bawah dan berwarna coklat kemerahan jika dilihat dari atas. Pada bagian dadanya terdapat lingkaran oval hitam dengan tepi berwarna merah. Diekornya terdapat dua buah tali panjang berwarna hitam dengan ujung membulat berwarna biru. Betina berukuran lebih kecil, tanpa dihiasi bulu hiasan dan tubuh bagian bawah berwarna coklat kemerahan.
Daerah sebaran Cendrawasih Biru terdapat di hutan-hutan pegunungan Papua Nugini bagian timur dan tenggara, umumnya dari ketinggian 1.400 meter sampai ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut.
Cendrawasih Biru adalah poligami spesies. manuk jantan memikat pasangan dengan ritual tarian yang memamerkan bulu-bulu hiasannya. Tidak seperti manuk cendrawasih Paradisaea lainnya, Cendrawasih Biru jantan melakukan tariannya tidak dalam kelompok. Jantan menggantungkan badannya ke bawah, membuka memamerkan bulu hiasannya seperti kipas biru sambil berkicau dengan suara menyerupai dengungan rendah. Didekatnya terdapat seekor betina. Setelah kopulasi, manuk jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain. Pakan manuk Cendrawasih Biru terdiri dari buah-buahan dan aneka serangga.
Cendrawasih Biru ditemukan oleh Carl Hunstein dalam salah satu ekspedisinya di pulau Irian pada tahun 1884. Nama ilmiah spesies langka ini memperingati seorang putra mahkota dari Austria bernama Rudolf von Österreich-Ungarn.
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, serta populasi dan daerah dimana manuk ini ditemukan sangat terbatas, Cendrawasih Biru dievaluasikan sebagai rentan di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix II dan dilindungi oleh hukum di Papua Nugini.

semoga bermanfaat..............http://www.indonesiatraveling.com/National%20Parks%20Indonesia/birds_indonesia/birds_indo/m,%20n/pics/Manucodia-jobiensis-01-200.jpg

cendrawasih kuning kecil

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
?Burung Cendrawasih
Jantan dewasa Cendrawasih Kuning-kecil,Paradisaea  minor
Jantan dewasa Cendrawasih Kuning-kecil,
Paradisaea minor
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Aves
Ordo: Passeriformes
Famili: Paradisaeidae
Genera

13, lihat daftar dibawah

Wikimedia Commons
Wikimedia Commons memiliki kategori mengenai Burung-burung Cendrawasih

Burung-burung cendrawasih merupakan anggota famili Paradisaeidae dari ordo Passeriformes. Mereka ditemukan di Indonesia timur, pulau-pulau selat Torres, Papua Nugini, dan Australia timur. Burung anggota keluarga ini dikenal karena bulu burung jantan pada banyak jenisnya, terutama bulu yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau kepalanya. Ukuran burung cendrawasih mulai dari Cendrawasih Raja pada 50 gram dan 15 cm hingga Cendrawasih Paruh-sabit Hitam pada 110 cm dan Cendrawasih Manukod Jambul-bergulung pada 430 gram.

Burung cendrawasih yang paling terkenal adalah anggota genus Paradisaea, termasuk spesies tipenya, cendrawasih kuning besar, Paradisaea apoda. Jenis ini dideskripsikan dari spesimen yang dibawa ke Eropa dari ekpedisi dagang. Spesimen ini disiapkan oleh pedagang pribumi dengan membuang sayap dan kakinya agar dapat dijadikan hiasan. Hal ini tidak diketahui oleh para penjelajah dan menimbulkan kepercayaan bahwa burung ini tidak pernah mendarat namun tetap berada di udara karena bulu-bulunya. Inilah asal mula nama bird of paradise ('burung surga' oleh orang Inggris) dan nama jenis apoda - yang berarti 'tak berkaki'.

Banyak jenis mempunyai ritual kawin yang rumit, dengan sistem kawin jenis-jenis Paradisaea adalah burung-burung jantan berkumpul untuk bersaing memperlihatkan keelokannya pada burung betina agar dapat kawin. Sementara jenis lain seperti jenis-jenis Cicinnurus dan Parotia memiliki tari perkawinan yang beraturan. Burung jantan pada jenis yang dimorfik seksual bersifat poligami. Banyak burung hibrida yang dideskripsikan sebagai jenis baru, dan beberapa spesies diragukan kevalidannya.

Jumlah telurnya agak kurang pasti. Pada jenis besar, mungkin hampir selalu satu telur. Jenis kecil dapat menghasilkan sebanyak 2-3 telur (Mackay 1990).

http://profile.ak.fbcdn.net/object3/466/5/q60649791519_3671.jpg

klarifikasi harimau

Dari Wikipedia Bahasa Melayu, ensiklopedia bebas.

Lompat ke: pandu arah, gelintar
Harimau
Harimau Benggala (P. tigris tigris) di  Taman Negara Bandhavgarh, India.
Harimau Benggala (P. tigris tigris) di Taman Negara Bandhavgarh, India.
Status pemuliharaan
Pengelasan saintifik
Alam: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mammalia
Order: Carnivora
Keluarga: Felidae
Genus: Panthera
Spesies: P. tigris
Nama binomial
Panthera tigris
(Linnaeus, 1758)
Taburan harimau bersejarah (kuning tua) dan 2006  (hijau).[2]
Taburan harimau bersejarah (kuning tua) dan 2006 (hijau).[2]
Subspesies

P. t. tigris
P. t. corbetti
P. t. jacksoni
P. t. sumatrae
P. t. altaica
P. t. amoyensis
P. t. balica
P. t. sondaica
P. t. virgata

Sinonim
Felis tigris Linnaeus, 1758.[3]

Tigris striatus Severtzov, 1858

Tigris regalis Gray, 1867

Harimau (Panthera tigris) merupakan spesies binatang terbesar di kalangan empat jenis "kucing besar" dalam genus Panthera, dan anggota famili Felidae.[4] Harimau yang berasal dari Asia timur dan selatan ini ialah sejenis haiwan pemangsa dan maging. Subspesies harimau yang lebih besar boleh mencecah panjang 3.3 meter (11 ka) dan berat 300 kilogram (660 paun).[5][6] Selain kebesaran dan kegagahannya, ciri-ciri terpenting yang dimiliki harimau ialah corak belang menegak berwarna gelap yang melapisi bulunya yang berwarna keputihan atau merah kejinggaan.

Harimau yang mempunyai ciri amat mudah menyesuaikan diri dengan persekitaran baru, terdapat dari kawasan taiga Siberia, ke padang rumput terbuka, ke paya bakau tropika, antara lainnya. Harimau ialah haiwan yang biasanya gemar bersendiri dan berkelakuan kewilayahan, dan sering memerlukan kawasan habitat yang amat luas untuk menampung keperluan memburu mangsanya. Dan kerana mudah didapati di sebilangan kawasan di dunia yang paling padat kependudukan manusianya, menyebabkan sering terjadinya konflik antara harimau dan manusia. Tiga daripada sembilan subspesies harimau moden sudah diisytiharkan pupus dan enam yang selebihnya digolongkan sebagai terancam. Punca-punca utama harimau terancam ialah kemusnahan dan fragmentasi habitat, dan juga kegiatan memburu. Harimau yang pernah menduduki kawasan-kawasan seluas Mesopotamia dan Caucasus hingga Asia Selatan dan Timur, kini semakin berkurangan bilangannya. Walaupun semua spesies yang masih ada diberi perlindungan undang-undang, namun pemburuan, kemusnahan habitat dan kemurungan pembiakbakaan dalam tetap menjadi ancaman.

Walau apapun, harimau tetap menjadi salah sejenis megafauna berkarisma yang paling terkenal di dunia. Harimau banyak memainkan peranan penting dalam mitos dan budaya rakyat, di samping masih mendapat tempat dalam bidang perfileman dan kesusasteraan moden. Lukisan harimau sering dijumpai pada bendera dan jata negara, sebagai maskot sukan, dan haiwan kebangsaan sebilangan negara Asia, termasuk Malaysia.

Isi kandungan

[sorok]

[sunting] Habitat

Seekor harimau berenang di taman Six Flags Great Adventure di Jackson Township, New Jersey.

Kawasan harimau biasanya mempunyai tiga ciri utama: Ia akan memiliki perlindungan bagus, terletak berhampiran air dan terdapat banyak mangsa. Harimau Benggala tinggal di semua jenis hutan, termasuk hutan basah, malar hijau, separa-malar hijau Assam dan timur Benggala; hutan bakau Delta Ganges; hutan daun luruh Nepal dan hutan duri Barat Ghats. Berbanding singa, harimau lebh menyukai tumbuh-tumbuhan tebal, kerana penyamarannya lebih sesuai, dan di mana pemangsa tunggal tidak kekurangan kelebihan berbanding kawanan. Antara kucing besar, cuma harimau dan jaguar yang pandai berenang; harimau sering ditemui mandi dalam kolam, tasik dan sungai. Berbeza dengan kucing lain, yang cenderung mengelak air, harimau mencarinya secara aktif. Semasa waktu panas hari, harimau sering dijumpai menyejukkan diri di dalam air. Harimau merupakan perenang baik dan dapat berenang sehingga 4 batu. Harimau juga sering didapati membawa mangsa yang dibunuhnya merentasi tasik.

[sunting] Sifat fizikal, taksonomi dan evolusi

Di China dan Jawa, telah dijumpai tinggalan seekor kucing seakan-akan harimau, iaitu Panthera palaeosinensis, yang pernah hidup sekitar 2 juta tahun dahulu, ketika bermulanya zaman Pleistosen, tetapi lebih kecil berbanding harimau zaman sekarang. Fosil-fosil harimau sebenar terawal yang dikenal pasti dijumpai di Jawa, berusia antara 1.6 hingga 1.8 juta tahun. Fosil-fosil yang berbeza dari zaman awal dan pertengahan Pleistosen juga ditemui dalam mendapan tanah dari China dan Sumatera. Satu subspesies bernama Harimau Trinil (Panthera tigris trinilensis) pernah hidup sekitar 1.2 juta tahun dahulu, dan fosil-fosilnya ditemui di Trinil, Jawa.[7]

Harimau mula menjejak kaki di India dan Asia Utara pada zaman akhir Pleistosen, mencapai Beringia (tetapi tidak benua Amerika), Jepun, dan Sakhalin. Fosil-fosil yang ditemui di Jepun menandakan harimau-harimau tempatan dahulu kala, seperti subspesies yang masih wujud di kepulauan tersebut, adalah lebih kecil berbanding harimau di tanah besar. Ini mungkin disebabkan oleh kaitan saiz badan dengan ruang persekitarannya, ataupun kurangnya bekalan mangsa. Sehingga zaman Holosen, harimau juga berhabitat di Borneo dan juga pulau Palawan di Filipina.[8]

[sunting] Ciri-ciri fizikal

Harimau Siberia.

Harimau merupakan spesies kucing liar yang paling terkenal (selain singa). Harimau biasanya berbulu kemerahan atau perang berkarat, bulu dadanya berwarna keputihan, "berjambul" putih melilit mukanya, dan belang-belang yang berwarna perang, kelabu atau hitam. Setiap subspesies harimau memiliki bentuk dan kepadatan belang yang berlainan dari subspesies yang lain (di samping juga corak warna bulunya; misalnya, harimau Siberia berwarna lebih pudar berbanding subspesies yang lain). Kebanyakan harimau memiliki lebih 100 batang belang. Setiap harimau memiliki corak belang yang unik kepadanya, oleh itu mungkin ada gunanya untuk mengenal pasti harimau individu, seperti mana cap jari digunakan untuk mengenal pasti orang. Walaupun begitu, ini bukan cara yang biasa digunakan kerana sukarnya merakam corak belang seekor harimau liar. Mungkin sekali belang berfungsi sebagai alat penyamaran untuk membantu harimau menyorokkan diri dalam bayang bertelau-telau dan rumput panjang di persekitarannya, sambil menghendap mangsanya. Apabila bulu harimau dicukur, corak belang yang sama dengan bulunya juga kelihatan. Seperti spesies kucing besar yang lain, terdapat bintik putih di belakang kedua-dua belah telinga harimau.

Rangka harimau.

Tigers juga digeruni sebagai kucing yang paling berat di hutan belantara.[9] Harimau juga memiliki kaki dan bahu yang amat kuat, yang membolehkannya mengheret mangsa yang lebih berat daripada dirinya. Bagaimanapun, setiap subspesies berlainan saiznya dengan satu sama lain, apalagi lebih tinggi latitud habitatnya maka lebih besar subspesiesnya, selaras dengan hukum Bergmann. Maka, harimau Siberia (Panthera tigris altaica) jantan yang lebih besar boleh mencapai kepanjangan 3.5 m "ikut lengkung" (3.3 m. "ukuran lurus") dan berat 306 kilogram,[10] iaitu lebih besar berbanding harimau-harimau yang tinggal di kepulauan seperti harimau Sumatera, iaitu subspesies hidup yang terkecil dengan berat badan setakat 75–140 kg sahaja.[10] Harimau betina lebih kecil berbanding harimau jantan dalam setiap subspesies. Perbezaan saiz antara harimau jantan dan betina lebih ketara dalam subspesies yang lebih besar, iaitu berat harimau jantan bersamaan dengan 1.7 kali berat harimau betina.[11] Selain itu, harimau jantan lebih luas tapak kaki depannya berbanding harimau betina. Perbezaan ini sering digunakan oleh ahli biologi untuk menentukan jantina harimau apabila memerhati kesan tapak kakinya.[12] Tengkorak harimau amat serupa dengan tengkorak singa, cuma bahagian hadapannya tidak begitu tertekan atau rata, dengan kawasan postorbital yang lebih panjang sedikit berbanding tengkorak singa yang lebih lebar lubang hidungnya. Namun begitu, disebabkan perbezaan tengkorak kedua-dua spesies tersebut tidak begitu ketara, spesies pemilik tengkorak biasanya hanya dapat ditentukan melalui struktur rahang bawahnya.[13]

[sunting] Subspesies

Terdapat enam sub-spesies harimau dalam genus Panthera yang masih hidup pada masa sekarang dari jumlah asal sembilan sub-spesies harimau moden. Tiga sub-spesies harimau yang selebihnya telah pun dianggap pupus secara rasmi. Sub-spesies harimau yang diketahui adalah seperti berikut:-

[sunting] Masih wujud

  • Harimau Siberia (Panthera tigris altaica) - atau juga dikenali sebagai Amur, Ussuri, Harimau Timur Laut China, atau harimau Manchuria. Harimau Siberia tinggal di kawasan hutan hujan dan padang rumput China, Korea Utara, dan Asia Tengah di Rusia. Sub-spesies ini merupakan yang terkuat di antara semua jenis kucing liar di dunia.
  • Harimau Malaya (Panthera tigris jacksoni) - yang terdapat di kawasan Semenanjung Malaysia. Sehingga tahun 2004, harimau Malaya tidak diiktiraf sebagai sub-spesies yang berbeza, sebaliknya dianggap sebagai sub-spesies Harimau Indochina.

[sunting] Pupus

  • Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) - yang telah pupus sekitar 1972. Harimau Jawa pernah berkeliaran di kawasan hutan hujan kepulauan Jawa, Indonesia.
  • Harimau Kaspia atau Harimau Parsi (Panthera tigris virgata) - yang telah pupus sekitar 1950-an. Harimau Kaspia ini pernah berkeliaran di kawasan hutan hujan dan padang rumput Afghanistan, Iran, Mongolia, Turki, dan kawasan Asia tengah Rusia.

[sunting] Kacukan

Pengacukan antara kucing-kucing besar, termasuk sekali harimau, mula-mula dikonsepkan pada abad ke-19, ketika pihak zoo berminat untuk mencari haiwan aneh untuk dipamerkan demi mengaut keuntungan.[14] Adalah diketahui bahawa singa boleh membiak bersama harimau (terutamanya subspesies Amur dan Benggala) untuk melahirkan kacukan yang bergelar liger dan tiglon (atau tigon).[15] Kacukan sebegini pernah sering dibakakan dalam zoo, tetapi kini tidak digalakkan kerana penekanan diberi kepada pemuliharaan spesies dan subspesies. Sungguhpun begitu, kacukan sedemikian masih dibakakan dalam taman haiwan persendirian di China.

Liger ialah hasil kacukan singa jantan dengan harimau betina (lion + tiger).[16] Disebabkan singa jantan menurunkan gen penggalak pertumbuhan tanpa dipadani oleh gen pembantut pertumbuhan dari harimau betina, maka liger membesar lebih cepat berbanding kedua-dua induknya, selain mencampuri sifat-sifat fizikal dan tabii dari kedua-dua spesies induknya (bintik dan belang kelihatan pada latar perang muda). Liger yang jantan adalah mandul, tetapi yang betina pula biasanya subur. Liger jantan cuma ada 50% peluang bersurai, jika ya pun, surainya cuma separuh tebalnya berbanding singa sejati. Liger biasanya berukuran antara 10 hingga 12 kaki panjangnya, dan juga boleh mencapai berat antara 800 dan 1,000 paun atau lebih lagi.[16]

Lebih jarang ditemui pula ialah tigon, yang merupakan kacukan antara harimau jantan dan singa betina (tiger + lion).[17]

[sunting] Variasi warna

[sunting] Harimau putih

Sepasang harimau putih di Taman Haiwan Singapura.

Hasil daripada mutasi, wujudnya harimau putih atau chinchilla albinistic[18] yang jarang ditemui di alam liar, tetapi banyak terdapat dalam zoo. Cubaan membiak baka harimau putih sering mengakibatkan pembiakbakaan dalam (kerana ciri ini adalah resesif). Banyak inisiatif telah diambil untuk mengawankan harimau putih bersama harimau jingga untuk menyelesaikan masalah ini, termasuk mencampurkan subspesies. Pembiakbakaan dalaman sebegini boleh menyebabkan harimau putih mengalami kecacatan fizikal seperti lelangit rekah dan skoliosis (kelengkungan tulang belakang).[19][20] Lebih-lebih lagi, harimau putih cenderung bermata juling (iaitu strabismus). Walaupun kelihatan sihat, hayat harimau putih selalunya tidak sepanjang harimau jingga. Catatan mengenai harimau putih mula-mula dirakamkan pada awal abad ke-19.[21] Harimau putih hanya lahir kepada kedua-dua induk yang membawa gen jarang yang ditemui dalam harimau putih; dihitungkan hanya satu daripada 10,000 kelahiran yang berjaya mewarisi gen ini. Harimau putih ini bukan subspesies yang berasingan, cuma sekadar kelainan warna; memandangkan subspesies Benggala sahajalah yang diperhatikan adanya harimau putih di kalangannya dalam alam liar[22] (di samping semua harimau putih dalam kurungan sekurang-kurangnya berkacukan Benggala), maka adalah sangkaan ramai bahawa gen resesif inilah yang menyebabkan pemutihan ini hanya dibawa oleh harimau Benggala, itupun tidak diketahui sebab-sebabnya.[19][23]

[sunting] Harimau belang emas

Seekor harimau belang emas/strawberi di Zoo Buffalo.

Selain harimau putih, wujudnya satu lagi jenis gen resesif yang boleh menzahirkan kelainan warna "belang emas" (golden tabby) atau "strawberi" yang luar biasa sekali. Dari segi warna, harimau belang emas berbulu emas muda, berkaki pucat dan berbelang jingga pudar. Bulunya juga lebih tebal dari biasa.[24] Dalam kurungan cuma ada 30 ekor harimau ini. Seperti harimau putih juga, harimau strawberi ini sekurang-kurangnya berkacukan Benggala. Sesetengah harimau belang emas, iaitu harimau heterozigot, membawa gen harimau putih, dan apabila dua ekor harimau sebegini mengawan, maka boleh terlahirnya anak harimau putih tanpa belang. Kedua-dua harimau putih dan belang emas selalunya lebih besar berbanding harimau Benggala yang biasa.

[sunting] Biologi dan tabiat

[sunting] Kewilayahan

Pada pokoknya, harimau merupakan haiwan yang berkelakuan bersendirian dan kewilayahan. Saiz liputan tempat tinggal harimau banyak bergantung pada kecukupan mangsa dan peluang mengawan. Seekor harimau betina boleh menguasai wilayah seluas 20 kilometer persegi, manakala harimau jantan pula lebih luas wilayahnnya, iaitu sekitar 60–100 km2. Liputan wilayah seekor harimau jantan sering bertindan dengan beberapa wilayah harimau betina.

Kebanyakan harimau gemar bersendirian.

Hubungan antara harimau individu agak kompleks, kerana nampaknya harimau tidak mengikuti apa-apa "ketetapan" berkenaan hak kewilayahan dan pencerobohan wilayah. Contohnya, walaupun sering mengelakkan diri dari satu sama lain, namun pernah dirakamkan juga harimau jantan mahupun betina berkongsi habuan buruannya. Misalnya, George Schaller memerhati seekor harimau jantan berkongsi habuan dengan dua ekor harimau betina dan empat ekor anak harimau. Harimau betina biasanya keberatan untuk membenarkan harimau jantan mendekati anak-anaknya, tetapi Schaller memerhati harimau betina tersebut tidak berbuat apa-apa untuk melindungi anak-anaknya dari harimau jantan, jadi mungkin sekali harimau jantan itu merupakan bapa kepada anak-anak harimau itu. Harimau jantan membenarkan harimau betina dan anak-anaknya memakan habuan dahulu. Lebih-lebih lagi, harimau kelihatan agak berbaik-baik berkongsi habuan, berbanding dengan singa yang cenderung berkelahi dan berbalah. Pernah diperhatikan juga harimau bukan saudara memakan mangsa bersama-sama. Rangkap berikut dipetik dari buku Stephen Mills yang berjudul Tiger, yang mana beliau mengisahkan peristiwa yang disaksikan oleh Valmik Thapar dan Fateh Singh Rathore di Ranthambhore:[25]

Seekor harimau betina dominan yang bergelar Padmini membunuh seekor nilgai (sejenis antelop besar) jantan seberat 250 kg (550-lb). Mereka menemui Padmini bersama habuannya dan anak-anaknya yang berusia 14 bulan, sebaik sahaja selepas waktu subuh lalu memerhatinya tanpa henti selama sepuluh jam. Sepanjang berjam-jam ini, keluarga Padmini disertai oleh dua harimau betina dan seekor harimau jantan, ketiga-tiganya juga kelahiran seperanak Padmini yang dahulu; ditambah oleh dua harimau bukan saudara, iaitu seekor betina dan seekor lagi tidak pasti jantinanya. Pada pukul tiga, terdapat sembilan ekor harimau di sekeliling habuan itu.

Harimau betina muda cenderung mengasaskan wilayah pertamanya berhampiran dengan kawasan induknya. Lama-kelamaan pertindanan wilayah harimau betina muda itu dengan ibunya semakin berkurangan. Harimau jantan pula lebih berjauhan dari induk berbanding harimau betina, iaitu keluar pada usia yang agak muda untuk menandakan kawasan sendiri. Seekor harimau jantan muda memperoleh wilayahnya sama ada dengan mencari liputan yang tiada harimau jantan yang lain, atau tinggal dalam wilayah harimau jantan lain buat seketika, sehingga usianya dan kekuatannya mencukupi untuk mencabar tuan rumahnya. Kadar kematian tertinggi (30-35% setahun) di kalangan harimau jantan berlaku di kalangan harimau jantan muda yang baru meninggalkan kawasan induknya untuk mencari wilayah sendiri.[26]

Dua beradik harimau Benggala jantan bermain di Taman Simpanan Harimau Pilibhit, India.

Harimau jantan lebih tidak tahan dengan kehadiran jantan yang lain dalam wilayahnya berbanding harimau betina terhadap betina yang lain. Walaupun begitu, perbalahan wilayah selalunya dileraikan dengan sekadar menakut-nakutkan satu sama lain daripada tindakan agresif terang-terangan. Beginilah yang diperhati dalam peristiwa-peristiwa sedemikan, yang mana harimau menandakan penyerahan kalah dengan bergolek pada belakangnya sambil mendedahkan dadanya secara postur menyerah.[27] Selepas itu, harimau jantan yang dominan boleh bertoleransi dengan peserahnya dalam liputannya, asalkan tidak terlalu berhampiran sesama sendiri.[26] Perbalahan yang ganas sekali boleh tercetus antara dua ekor harimau jantan apabila seekor harimau betina sedang mengalami estrus, hingga boleh berakhir dengan kematian sebelah pihak, inipun jarang berlaku.[26][28]

Untuk menandakan wilayahnya, harimau jantan membuang air pada pokok, di samping meninggalkan jejak dengan tinjanya. Harimau jantan mengerut mukanya apabila mengesan kesuburan seekor harimau betina dengan menghidu air kencing harimau betina.

Pelbagai teknik telah digunakan untuk mengkaji harimau di alam liar. Pada awalnya, bilangan harimau dianggarkan dengan mengisi kesan jejak kakinya dengan acuan lepa, sehingga kaedah ini didapati kurang berkesan[29] lalu diganti oleh cubaan kaedah menggunakan rakaman kamera. Teknik-teknik terkini yang menggunakan DNA yang dipetik pada tinjanya juga dinilai. Kaedah relang leber radio juga diterima secara meluas untuk menjejaki harimau liar untuk tujuan penyelidikan.

[sunting] Pemburuan dan pemakanan

Kegigian harimau (atas), dibandingkan dengan kegigian beruang hitam Asia (bawah). Gigi taring besar digunakan untuk melakukan gigitan pembunuh, tetapi karnasial gigi pula digunakan untuk mengoyak daging ketika makan.

Di alam liar, harimau biasanya memakan haiwan bersaiz besar atau sederhana. Sambar, seladang, rusa bintik, babi hutan, nilgai dan kerbau merupakan mangsa kegemaran harimau di India. Adakalanya, harimau juga memburu harimau bintang, ular sawa, beruang sloth dan buaya. Di Siberia, spesies mangsa utamanya ialah wapiti Manchuria, babi hutan, rusa sika, moose, kijang, dan rusa kesturi. Di Sumatera pula, sambar, kijang, babi hutan, dan tenuk dimangsakan pula. Seperti haiwan pemangsa yang lain, harimau mencuri peluang memakan mangsa yang lebih kecil seperti monyet, burung merak, kelinci, dan ikan.

Gajah dewasa sememangnya terlalu besar untuk dijadikan mangsa utama harimau, tetapi selalunya terjadi perbalahan antara harimau dan gajah. Pernah diperhatikan juga seekor harimau membunuh seekor Badak Sumbu India.[30] Adakalanya anak gajah dan anak badak dijadikan mangsa harimau, begitu juga dengan haiwan jinak seperti anjing, lembu, kuda dan keldai.[31]

Harimau yang berusia lanjut atau tercedera, hingga tidak mampu mengejar mangsa semula jadinya, boleh bertukar menjadi pemakan manusia, terutamanya di seluruh India. Di kawasan Sundarban pula, adanya juga harimau sihat yang mengejar nelayan dan penduduk kampung yang mencari hasil hutan, menjadikan manusia sebagai sebahagian kecil dalam pemakanan harimau.[32] Sekali-sekala harimau memakan tumbuh-tumbuhan untuk memperoleh serabut diet, terutamanya sekali buah Careya arborea.[31]

Keunggulan harimau sebagai pemangsa hebat terletak pada rahangnya yang amat kuat serta giginya yang tajam sekali.

Harimau biasanya berburu pada waktu malam[33], secara bersendirian dan menyerang hendap mangsa seperti jenis-jenis kucing yang lain, mengatasi mangsa dari mana-mana sudut, menggunakan kebesaran dan kekuatannya untuk menjatuhkan mangsa yang besar. Walau begitu berat sekalipun, harimau boleh berlari sepantas 49-65 kilometer sejam (35-40 batu sejam), tetapi hanya boleh memecut untuk masa yang singkat kerana stamina yang terhad. Oleh itu, harimau mesti cukup dekat dengan mangsa sebelum menyerang. Harimau begitu hebat lompatannya, iaitu dilaporkan melompat secara mengufuk melebihi 10 meter, tetapi biasanya banyak melompat sepanjang separuh jarak tersebut. Sungguhpun demikian, hanya satu daripada dua puluh buruan berjaya memperoleh habuan.[33]

Ketika memburu mangsa yang lebih besar, harimau lebih gemar menahan mangsa pada tanah dengan kaki hadapannya, sambil menggonggong kerongkong mangsa sehingga mati.[34] Dengan cara inilah, seladang dan kerbau seberat satu tan pun boleh tewas kepada harimau yang hanya seberat satu perenam berat mangsanya.[35] Bagi mangsa yang lebih kecil, harimau menggigit tengkuknya hingga terpatah saraf tunjangnya, menusuk salur udaranya, atau memutuskan urat jugulum atau arteri karotid amnya.[36] Walaupun jarang diperhatikan, ada sebilangan harimau yang dicatatkan memukul mangsa hingga mati dengan tapak kakinya yang cukup kuat untuk menghancurkan tengkorak lembu ternakan,[31] mahupun mematahkan tulang belakang beruang sloth.[37]

Pada 1980-an, seekor harimau bernama "Genghis" di Taman Negara Ranthambhore diperhatikan sering memburu mangsa melalui air tasik yang dalam,[38] iaitu corak kelakuan yang tidak pernah disaksikan sepanjang dua abad lebih pemerhatian harimau. Lebih-lebih lagi, Genghis menunjukkan prestasi cemerlang sebagai seekor harimau kerana sebanyak 20% buruan berjaya dibunuhnya.

[sunting] Pembiakan

Seekor harimau betina bersama anak-anaknya di Taman Simpanan Harimau Kanha, India.

Harimau boleh mengawan bila-bila masa sepanjang tahun, tetapi bulan November hingga April menjadi pilihan kebanyakan haiwan ini.[39] Seekor harimau betina hanya membuka dirinya kepada pasangan selama beberapa hari, dan ketika inilah pengawanan kerap berlaku. Sepasangan harimau bersanggama dengan kerap dan bisingnya, seperti jenis kucing yang lain. Tempoh kebuntingan harimau adalah selama 16 minggu, kemudian menghasilkan seperinduk tiga atau empat anak harimau yang beratnya 1 kilogram (2.2 lb) seekor dan lahir dalam keadaan buta dan lemah. Ibu harimau bersendirian melindungi anaknya dengan melindunginya jerumun seperti belukar dan rekahan batu. Bapa harimau pula biasanya tidak berbuat apa-apa pun untuk menjaga anak-anaknya. Harimau jantan yang tiada pertalian saudara juga boleh membunuh anak harimau semata-mata untuk membukakan hati harimau betina, kerana harimau betina boleh beranak lagi dalam masa 5 bulan sekiranya kehilangan anak-anak yang sebelumnya.[39] Kadar kematian anak harimau agak tinggi, iaitu kira-kira separuh darinya tidak sempat mencecah usia dua tahun.[39]

Dalam setiap seperinduk wujudnya seekor anak harimau dominan, biasanya jantan.[38] Anak ini biasanya menguasai adik-beradiknya ketika bermain dan selalunya lebih cukup aktif sehingga boleh meninggalkan induknya lebih awal dari biasa. Pada usia lapan minggu, anak-anak harimau sedia mengikuti induknya keluar dari jerumun, tetapi tidak bersiar-siar bersama induknya yang merayau-rayau di wilayahnya sehingga usianya cukup matang. Anak harimau mula berdikari pada usia sekitar 18 bulan, tetapi ketika mencecah usia 2–2½ tahun barulah boleh menjauhi ibunya. Harimau betina mencapai kematangan seks pada usia 3–4 tahun, manakala yang jantan pula 4–5 tahun.[39]

Sepanjang hayatnya, seekor harimau betina melahirkan bilangan anak jantan dan betina yang lebih kurang sama rata. Harimau juga membiak dengan sihat dalam kurungan, hinggakan bilangan harimau dalam kurungan di Amerika Syarikat mampu mengatasi bilangan harimau liar sedunia.[40]

[sunting] Hubungan dengan pemangsa lain

Harimau belang sekali-sekala boleh membunuh pemangsa yang cukup menggerunkan seperti harimau bintang, ular sawa dan buaya,[41][42][43] walaupun haiwan pemangsa biasanya menjauhi satu sama lain. Apabila ditangkap oleh buaya, harimau boleh menyerang mata buaya dengan tapak kakinya.[31] Harimau bintang mengelak persaingan harimau belang dengan memburu mangsa yang berlainan pada waktu yang berlainan.[30] Disebabkan begitu banyak mangsanya, harimau belang dan harimau bintang kelihatan tidak sukar hidup bersama tanpa terjejas oleh persaingan atau hierarki kedominanan antara spesies yang lebih kerap ditemui di kawasan savana.[44] Diketahui juga bahawa harimau boleh menindas serigala di kawasan-kawasan yang diduduki bersama oleh kedua-dua spesies.[45][46] Diperhatikan juga gerombolan anjing dhole bermati-matian menyerang lalu membunuh harimau kerana merebut makanan.[37] Harimau Siberia dan beruang perang boleh bersaing sesama sendiri dan selalunya mengelak daripada bertembung; namun demikian, harimau boleh membunuh anak beruang dan adakalanya beruang dewasa juga. Beruang hitam Asia dan beruang perang merupakan 5-8% makanan harimau di Timur Jauh Rusia.[10] Juga dicatatkan pula beruang perang membunuh harimau sama ada untuk mempertahankan diri mahupun merebut makanan.[13] Sebilangan beruang yang bangun dari hibernasi boleh cuba mencuri habuan harimau, namun adakalanya harimau sedia melindungi makanannya. Beruang sloth agak agresif dan adakalanya mengusir harimau muda agar menjauhi makanannya, walaupun adalah lebih kerap bagi harimau Benggala menjadikan beruang sloth sebagai mangsa.[10]

[sunting] Hubungan dengan manusia

[sunting] Mangsa manusia

Lukisan kegiatan memburu harimau sambil menunggang gajah, India, awal abad ke-19.

Harimau merupakan antara haiwan buruan yang utama Asia, diburu secara besar-besaran dari abad ke-19 hingga awal abad ke-20 di kawasan India, sebagai kegiatan sukan yang digemari oleh penjajah British dan juga golongan maharaja dan bangsawan yang memerintah negeri-negeri kecil yang wujud sebelum kemerdekaan India. Kegiatan memburu harimau dilakukan oleh pemburu bersenjata yang berjalan kaki atau menunggang gajah, ataupun dengan menyediakan perangkap yang diisi umpan kambing atau kerbau.[47] Sekali-sekala, penduduk kampung memalun gendang secara berkumpulan untuk mengumpan harimau ke akhir riwayatnya. Terdapat panduan terperinci untuk menguliti harimau, di samping dibantu oleh ahli taksidermi yang berkepakaran menyediakan kulit harimau.

[sunting] Pemakan manusia

Walaupun jarang memakan manusia, namun harimau telah membunuh lebih ramai orang berbanding mana-mana kucing, khususnya di kawasan-kawasan di mana pertumbuhan kependudukan manusia, kegiatan pembalakan, dan pertanian telah menjejaskan habitat harimau. Kebanyakan harimau pemakan manusia lanjut usia dan kehilangan gigi, dan beralih ke daging manusia kerana tidak mampu menawan jenis mangsa yang lebih digemari.[32] Hampir kesemua harimau yang dikenal pasti sebagai pemakan manusia ditangkap, ditembak, atau diracuni begitu sahaja. Harimau yang tegar memakan manusia sebenarnya jarang mencerobohi kawasan penempatan manusia, sebaliknya berdiam di pinggiran kampung sahaja.[32] Apapun, harimau juga boleh menyerang dalam kampung.[48] Harimau pemakan manusia menjadi satu masalah di India dan Bangladesh, khususnya di Kumaon, Garhwal dan paya bakau Sundarban di Benggala, di mana diketahuinya beberapa ekor harimau yang sihat yang memburu manusia. Berikutan kemusnahan habitat secara mendadak dan perubahan iklim, maka banyaklah lagi serangan harimau terhadap manusia di kawasan Sundarban.[49]

[sunting] Perubatan tradisional Asia

Ramai penduduk negara China percaya bahawa sesetengah anggota badan harimau menyimpan sifat perubatan, seperti pengubat kesakitan dan afrodisiak.[50] Namun, tiadanya bukti saintifik yang menyokong dakwaan-dakwaan tersebut. Penggunaan anggota badan harimau dalam penghasilan perubatan farmasi di China sudahpun diharamkan, manakala pihak kerajaannya telah menetapkan kesalahan undang-undang berkenaan pemburuan harimau yang boleh dikenakan hukuman mati. Lebih-lebih lagi, segala kegiatan perdagangan anggota badan harimau adalah haram di sisi Konvensyen Perdagangan Spesies Terancam Fauna dan Flora Liar Antarabangsa sementara China telah mengharamkan perdagangan bahan-bahan sedemikian sejak tahun 1993. Sungguhpun begitu, masih terdapat sebilangan ladang harimau di negara itu yang dikhususkan menternak harimau untuk tujuan keuntungan. Dianggarkan bahawa antara 4,000 dan 5,000 ekor haiwan yang separa jinak tinggal dalam ladang-ladang sedemikian hari ini.[51][52]

[sunting] Haiwan peliharaan

Persatuan Zoo dan Akuarium menganggarkan sebanyak 12,000 ekor harimau dibela sebagai haiwan peliharaan persendirian di Amerika Syarikat, iaitu jauh lebih banyak berbanding jumlah harimau liar di dunia,[53] termasuk 4,000 ekor di negeri Texas sahaja.[53]

Salah satu punca bilangan harimau begitu banyak di Amerika ialah undang-undangnya, yang mana hanya 19 buah negeri mengharamkan pemilikan harimau secara persendirian, 15 negeri sekadar mewajibkan lesen, dan 16 negeri pula langsung tiada peraturannya.[53]

Kejayaan program pembiakan di taman haiwan dan sarkas Amerika telah menyebabkan bilangan anak harimau lahir terlalu ramai pada 1980-an dan 1990-an, sekaligus menjatuhkan harga haiwan-haiwan tersebut.[53] SPCA menganggarkan kini terdapat 500 ekor singa, harimau dan kucing besar yang lain yang dimiliki persendirian di kawasan Houston sahaja.[53]

[sunting] Gambaran kebudayaan

Lukisan harimau oleh Kuniyoshi Utagawa dari abad ke-19.

Harimau menduduki takhta Raja Segala Haiwan di kebanyakan budaya Asia timur,[54] melambangkan kerajaan, keberanian dan kemarahan.[55]

Sebagai salah seekor haiwan terpenting dalam mitos dan kebudayaan Cina, harimau mendapat tempat di kalangan 12 haiwan dalam zodiak Cina. Harimau digambarkan sebagai lambang duniawi menyaingi naga yang melambangkan rohani, bagai buku bertemu ruas. Sebenarnya, seni bela diri Hung Ga dari Cina Selatan adalah berasaskan pergerakan harimau dan burung jenjang. Sewaktu negara China diperintah oleh maharaja, harimau mempersonifikasi perang dan melambangkan panglima tentera tertinggi,[55] sementara maharaja dan maharani masing-masing dilambangkan oleh naga dan cenderawasih. Buruj Harimau Putih ialah salah satu daripada Empat Lambang dalam ilmu buruj Cina. Buruj tersebut adakalanya dikenali sebagai Harimau Putih Barat, kerana melambangkan arah barat dan musim luruh.[55]

Dalam agama Buddha, harimau merupakan salah satu daripada Tiga Makhluk Jahil, iaitu melambangkan kemarahan, di samping monyet sebagai lambang ketamakan dan rusa sebagai ketagihan cinta.[55]

Patung pahlawan Sala melawan harimau, lambang Empayar Hoysala di Belur, Karnataka, India.

Orang Tungus memuja harimau Siberia seolah-olah separa dewa dan sering memanggilnya "datuk" atau "orang tua". Orang-orang Udege dan Nanai memanggilnya "Amba". Orang Manchu menggelar harimau Siberia sebagai "Hu Lin", iaitu raja.[12]

Dewi Hindu Durga berupa wirawati berlengan sepuluh yang menunggang harimau (atau singa) betina yang bernama Damon ketika berperang. Di India selatan, dewa Aiyappa berlambangkan harimau.[56]

Harimau juga menjadi bahan penting dalam bidang sastera. Dalam novel The Jungle Book karya Rudyard Kipling, si harimau Shere Khan ialah musuh ketat kepada watak utama, Mowgli. Songs of Experience karya William Blake juga menggambarkan harimau sebagai makhluk yang ganas dan menggerunkan. Berlawanan dengan karya-karya tadi, harimau juga boleh dijadikan baik dan lembut seperti Tigger dalam cerita Winnie-the-Pooh oleh A. A. Milne. Dalam novel Life of Pi, watak utama Pi Patel, satu-satunya mangsa manusia yang terselamat dari nahas kapal di Lautan Hindi, bersahabat dengan seekor harimau Benggala gergasi yang pernah menaiki kapal tersebut. Komik Calvin and Hobbes dibintangi seorang kanak-kanak bernama Calvin dan anak patung harimaunya, Hobbes.

Harimau ialah haiwan kebangsaan negara-negara Bangladesh, Nepal, India[57] (Harimau Benggala)[58] Malaysia (Harimau Malaya), Korea Utara dan Korea Selatan (Harimau Siberia).

Di Malaysia, selain Jata Negara yang mempamerkan dua ekor harimau yang berdiri di kedua-dua belah perisai sebagai lambang kekuatan dan keberanian, lambang harimau juga terdapat pada logo syarikat tersohor di Malaysia seperti Maybank dan Proton.

[sunting] Usaha pemuliharaan

Kegiatan memburu harimau untuk bulunya serta kemusnahan habitat telah mengakibatkan bilangan harimau liar menjunam dengan teruk sekali. Pada permulaan abad ke-20, dianggarkan ada lebih 100,000 ekor harimau di dunia, tetapi kini tinggal kira-kira 2,000 ekor harimau liar sahaja.[59]

[sunting] India

India selaku negara yang paling banyak bilangan harimau liar di dunia[60], sedang menjalankan sebuah usaha pemuliharaan bersepadu besar-besaran bernama Project Tiger sejak tahun 1973, melibatkan pembukaan hutan-hutan simpanan baru untuk memulihkan populasi harimau Benggala liar. Selain itu, langkah-langkah juga diambil oleh pihak kerajaan India untuk membasmi kegiatan memburu harimau secara haram, ditambah dengan pemindahan beratus-ribu penduduk kampung jauh dari habitat harimau agar mengurangkan pertembungan yang tidak diingini antara manusia dan harimau.[61] Setakat ini terdapat kira-kira 1,400 ekor harimau Benggala.

[sunting] Rusia

Harimau Siberia menghampiri kancah kepupusan dengan 40 ekor yang tinggal pada 1940-an, tetapi akhirnya diselamatkan apabila pihak pentadbiran Kesatuan Soviet menetapkan kawasan terlindung untuk membasmi kegiatan memburu. Pada 1990-an, kegiatan memburu harimau untuk pasaran China serta pembasmian hutan menjadi cabaran utama kepada usaha pemuliharaan subspesies harimau ini. Antara langkah-langkah yang diambil termasuklah memujuk para pemburu untuk memberi tumpuan kepada serigala, kerana harimau tidak banyak mengehadkan bilangan mangsa berbanding serigala, oleh itu ada baiknya mengawal populasi serigala.[62] Kini, terdapat 400-550 ekor harimau Siberia yang liar.

[sunting] China

Pertubuhan Save China's Tigers berusaha memperkenalkan Harimau Cina Selatan yang dikurung di Afrika Selatan ke dalam habitat aslinya yang dijadikan hutan simpanan, yang mana harimau-harimau berkenaan dilatih semula untuk mengasah kemahiran memburu seperti haiwan liar, di samping membiak secara semula jadi.